A.
Pengertian Kepustakaan
Daftar pusataka atau
dikenal juga dengan istilah bibiliografi merupakan hal yang sangat penting
dalam pembuatan karya ilmiah. Hal itu berhubungan erat dengan rujukan dan
kutipan yang tetap diuraikan di bagian terdahulu. Bagian daftar pustaka dicantumkan pada bagian
akhir sebuah karangan ilmiah. Jika karangan ilmiah itu mempunyai lampiran,
daftar pustaka diletakkan sebelum bagian
lampiaran itu. Keraf (1994:213) mengemukakan, daftar pusataka adalah sebuah
daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbit
lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau sebagian dari
karangan yang tengah digarap.KemudianKuntaro (2007:195) mengemukakan, daftar
pustaka ialah salah satu teknik notasi ilmiah yang merupakan kumpulan sumber
bacaan atau sumber referensi saat menulis karangan ilmiah. Lain halnya dengan Leo (2010:97), daftar pustaka adalah catatan sejumlah pustaka atau sumber lain yang digunakan
dalam penulisan
buku.
Dari beberapa pengertian daftar pustaka di atas
dapat disimpulkan bahwa daftar pustaka adalah daftar judul buku, artikel, serta
bahan-bahan materi lainnya yang digunakan dalam pembuatan sebuah karya ilmiah.
B.
Prosedur Penulisan Kepustakaan
Ada banyak sumber ketika seseorang membuat karangan ilmiah. Baik itu
buku, koran, majalah ilmiah, situs internet dan lain-lain. Lain media sumbernya
maka lain pulalah ketentuan penulisan kepustakaannya.
Berikut ini
adalah tata cara penulisan kepustakaan:
1.
Buku
Apabila materi yang diambil dari buku yang ditulis
oleh dua penulis, maka caranya seperti berikut:
a.
Nama keluarga
pengarang diikuti koma dan spasi.
b.
Inisial nama
depan (dan tengah) pengarang diikuti tanda titik setelah huruf, spasi.
c.
Tahun penerbitan
terakhir diikuti titik, spasi.
d.
Judul buku
dicetak miring dan setiap huruf pertama kata-katayang penting ditulis dengan
huruf besar, kemudian diikuti titik, spasi.
e.
Kota tempat
publikasi diikuti titik dua, spasi.
f.
Nama penerbit
berupa nama saja, sedang sebutan lain seperti PT, Inc, dan Company tidak
dicantumkan, kemudian diikuti titik.
Contoh:
Keraf,
Gorys. 1994. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Jakarta: Nusa Indah.
Apabila materi yang diambildari buku yang ditulis
oleh dua penulis, maka caranya seperti berikut:
a.
Nama keluarga
pengarang pertama diikuti koma dan spasi.
b.
Nama depan
(dan tengah) pengarang pertama diikuti titik setelah huruf, spasi.
c.
Tanda
“&”, spasi.
d.
Nama
pengarang kedua diikuti koma dan spasi.
e.
Tahun
penerbitan terakhir diikuti titik, spasi.
f.
Judul buku
dicetak miring dan setiap huruf pertama kata-katayang penting ditulis dengan
huruf besar, kemudian diikuti titik, spasi.
g.
Kota tempat
publikasi diikuti titik dua, spasi.
h.
Nama penerbit
berupa nama saja, sedang sebutan lain seperti PT, Ltd, Inc, dan Company tidak
dicantumkan, kemudian diikuti titik.
Contoh:
Hasjim, Nafron & Amran Tasai. 1992. Komposisi dalam Bahasa Indonesia.
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Apabila materi yang diambil dari buku yang ditulis
oleh lebih dari dua penulis, maka caranya seperti berikut:
a.
Nama keluarga
pengarang pertama diikuti koma dan spasi.
b.
Nama depan
(dan tengah) pengarang pertama diikuti tanda koma.
c.
Bubuhkan dkk
(dan kawan-kawan) sebagai ganti nama pengarang yang tidak dituliskan diikuti
titik.
d.
Tahun
penerbitan terakhir diikuti titik, spasi.
e.
Judul buku
dicetak miring dan setiap huruf pertama kata-kata yang penting ditulis dengan
huruf besar, kemudian diikuti titik, spasi.
f.
Kota tempat
publikasi diikuti titik dua, spasi.
g.
Nama penerbit
hanya berupa nama saja, sedangkan sebutan lain, seperti PT., Inc., Ltd., dan
company tidak dicantumkan, kemudian diikuti titik.
Contoh:
Alwi, Hasan, dkk.
1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Apabila materi yang diambil dari buku yang bukan
edisi pertama maka cara penulisannya seperti berikut:
a.
Nama keluarga
pengarang diikuti koma dan spasi.
b.
Inisial nama
depan (dan tengah) pengarang diikuti tanda titik setelah huruf, spasi.
c.
Tahun
penerbitan terakhir diikuti titik, spasi.
d.
Judul buku
dicetak miring dan setiap huruf pertama kata-kata yang penting ditulis dengan
huruf besar, kemudian diikuti titik, spasi.
e.
Tanda kurung
buka, nomor edisi diikuti “ed”, lalu titik, kurung, titik, spasi.
f.
Kota tempat
publikasi diikuti titik dua, spasi.
g.
Nama penerbit
hanya berupa nama saja, sedangkan sebutan lain, seperti PT., Inc., Ltd., dan
company tidak dicantumkan, kemudian diikuti titik.
Contoh:
Zulfahnur.
1997. Sejarah Sastra Indonesia. (5ed.). Jakarta:
Departemen Pendidikan dan kebudayaan.
Apabila materi yang diambil dari esai dalam sebuah
buku yang diedit maka cara penulisan penulisannya seperti berikut:
a.
Nama keluarga pengarang pertama diikuti koma
dan spasi.
b.
Inisial nama
depan (dan tengah) pengarang esai diikuti titik setelah huruf setiap, spasi.
c.
Tahun
penerbitan terakhir diikuti titik, spasi.
d.
Judul esai
dan setiap huruf pertama kata-kata yang penting ditulis dengan huruf besar,
kemudian diikuti titik, spasi.
e.
Tambahkan
kata “Dalam”.
f.
Inisial nama
depan editor buku diikuti titik setelah setiap huruf, spasi.
g.
Nama keluarga
editor buku.
h.
Kurung buka,
kata “Ed”, titik, kurung tutup, diikuti koma dan spasi.
i.
Judul buku
dicetak miring dan setiap huruf pertama kata-kata yang penting ditulis dengan
huruf besar, diikuti spasi.
j.
Dalam kurung,
dituliskan halaman esai pada buku yang bersangkutan: “hlm” diikuti titik, nomor
halaman awal esai, tanda garis pisah, halaman akhir esai. Setelah kurung tutup,
diikuti titik dan spasi.
k.
Kota tempat
publikasi diikuti titik dua, spasi.
l.
Nama penerbit
hanya berupa nama, sedangkan sebutan lain, seperti PT., Inc., Ltd., dan Company
tidak perlu dicantumkan, kemudian diikuti titik.
Contoh:
Byrne, U. 1989. Information for Strategic Planninng. Dalam C. Oppenheim
(Ed.), Perspectives in Information Management (hlm. 339-351). London:
Butterworth.
2.
Surat Kabar
Apabila materi yang diambil dari surat kabar, maka
caranya seperti berikut:
a.
Nama keluarga
pengarang diikuti koma dan spasi.
b.
Inisial nama
depan (dan tengah) pengarang diikuti tanda titik setelah setiap huruf dengan
spasi.
c.
Kurung buka,
tahun penerbitan, koma, tanggal, dan bulan penerbitan, kurung tutup, titik.
d.
Judul
artikel, titik, spasi.
e.
Nama surat
kabar dicetak miring, koma, spasi.
f.
“hlm” titik,
spasi, nomor halaman surat kabar yang memuat artikel.
Contoh:
Wattimena, S. (2003, 8 September). Peranan Tari dalam Pembentukan Budaya
Populer. Kompas, hlm. 24.
3.
Internet
Apabila materi yang diambil dari surat internet, maka
caranya seperti berikut:
a.
Nama keluarga
penulis diikuti koma dan spasi.
b.
Inisial nama
depan (dan tengah) pengarang diikuti tanda titik setelah setiap huruf dengan
spasi.
c.
Tahun
penulisan di dalam kurung, diikuti titik dan spasi.
d.
Judul dicetak
miring, diikuti titik dan spasi.
e.
“Diakses
pada” tanggal akses, bulan akses, koma, spasi, tahun akses “dari World Wide
Web”, tanda titik dua, spasi.
f.
Alamat
lengkap yang dituju.
Contoh:
Noor, I. M. (2002).Peningkatan Peranan Guru dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Diakses pada 22 September, 2003 dari World Wide Web:
http:tesisamon.tripot.com/bpk/kompetensi.htm.
4.
Majalah Ilmiah
Apabila materi yang diambil dari surat Majalah
Ilmiah, maka caranya seperti berikut:
a.
Nama keluarga
pengarang diikuti koma dan spasi.
b.
Inisial nama
depan (dan tengah) pengarang diikuti tanda titik setelah setiap huruf dengan
spasi.
c.
Tahun
penerbitan, diikuti titik, spasi.
d.
Judul artikel
dan setiap huruf pertama kata-kata yang penting ditulis dengan huruf besar,
kemudian diikuti titik, spasi.
e.
Nama jurnal
dicetak miring dengan huruf besar pada setiap awal kata, diikuti nomor jurnal
dalam kurung, koma, spasi.
f.
Volume jurnal
dicetak miring, diikuti nomor jurnal dalam kurung, koma, spasi.
g.
Nomor halaman
awal artikel, tanda garis pisah, nomor halaman akhir artikel.
Contoh:
Martana, S. P. (2002). The Impact of Tourism on
Ubud Painting Art. ASEAN Journal on Hospitality and Tourism, 1(2),
117-132.
C.
Contoh
Penulisan Daftar Pustaka
Alwi, Hasan, dkk.
1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Byrne, U. 1989. Information for Strategic Planninng. Dalam C. Oppenheim
(Ed.), Perspectives in Information Management (hlm. 339-351). London:
Butterworth.
Hasjim, Nafron & Amran Tasai. 1992. Komposisi dalam Bahasa Indonesia.
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Keraf, Gorys. 1994. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa.
Jakarta: Nusa Indah.
Martana, S. P. (2002). The Impact of Tourism on Ubud Painting Art. ASEAN
Journal on Hospitality and Tourism, 1(2), 117-132.
Noor, I. M. (2002). Peningkatan Peranan Guru dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Diakses pada 22 September, 2003 dari World Wide Web:
http:tesisamon.tripot.com/bpk/kompetensi.htm.
Wattimena, S. (2003, 8 September). Peranan Tari dalam Pembentukan Budaya
Populer. Kompas, hlm. 24.
Zulfahnur.
1997. Sejarah Sastra Indonesia. (5ed.). Jakarta: Departemen
Pendidikan dan kebudayaan.
Amirachman, Giraw. 2010. Daftar Pustaka Bibliografi. Diakses pada
20 April, 2012 dari World Wide Web: http://giraw-amirachman.blogspot.com/2010/01/daftar-pustaka-bibliografi_14.html.
Hasjim, Nafron & Tasai, Amran.
1992. Komposisi dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Keraf, Gorys. 1994. Komposisi
Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Jakarta: Nusa Indah.
Leo, Sutanto. 2010. Kiat Jitu Menulis & Menerbitkan Buku.
Jakarta: Erlangga.
Sarwono, Jonathan. 2010. Pintar Menulis Karangan Ilmiah.
Yogyakarta: Andi.