Selasa, 17 September 2013

Menulis Kepustakaan Sebuah Karangan Ilmiah




A.    Pengertian Kepustakaan
Daftar pusataka atau dikenal juga dengan istilah bibiliografi merupakan hal yang sangat penting dalam pembuatan karya ilmiah. Hal itu berhubungan erat dengan rujukan dan kutipan yang tetap diuraikan di bagian terdahulu.  Bagian daftar pustaka dicantumkan pada bagian akhir sebuah karangan ilmiah. Jika karangan ilmiah itu mempunyai lampiran, daftar pustaka diletakkan  sebelum bagian lampiaran itu. Keraf (1994:213) mengemukakan, daftar pusataka adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbit lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau sebagian dari karangan yang tengah digarap.KemudianKuntaro (2007:195) mengemukakan, daftar pustaka ialah salah satu teknik notasi ilmiah yang merupakan kumpulan sumber bacaan atau sumber referensi saat menulis karangan ilmiah. Lain halnya dengan Leo (2010:97), daftar pustaka adalah catatan sejumlah pustaka atau sumber lain yang digunakan dalam penulisan buku.
Dari beberapa pengertian daftar pustaka di atas dapat disimpulkan bahwa daftar pustaka adalah daftar judul buku, artikel, serta bahan-bahan materi lainnya yang digunakan dalam pembuatan sebuah karya ilmiah.


B.     Prosedur Penulisan Kepustakaan
Ada banyak sumber ketika seseorang membuat karangan ilmiah. Baik itu buku, koran, majalah ilmiah, situs internet dan lain-lain. Lain media sumbernya maka lain pulalah ketentuan penulisan kepustakaannya.
Berikut ini adalah tata cara penulisan kepustakaan:
1.      Buku
Apabila materi yang diambil dari buku yang ditulis oleh dua penulis, maka caranya seperti berikut:
a.       Nama keluarga pengarang diikuti koma dan spasi.
b.      Inisial nama depan (dan tengah) pengarang diikuti tanda titik setelah huruf, spasi.
c.       Tahun penerbitan terakhir diikuti titik, spasi.
d.      Judul buku dicetak miring dan setiap huruf pertama kata-katayang penting ditulis dengan huruf besar, kemudian diikuti titik, spasi.
e.       Kota tempat publikasi diikuti titik dua, spasi.
f.       Nama penerbit berupa nama saja, sedang sebutan lain seperti PT, Inc, dan Company tidak dicantumkan, kemudian diikuti titik.
Contoh:
Keraf, Gorys. 1994. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Jakarta: Nusa Indah.
           
Apabila materi yang diambildari buku yang ditulis oleh dua penulis, maka caranya seperti berikut:
a.       Nama keluarga pengarang pertama diikuti koma dan spasi.
b.      Nama depan (dan tengah) pengarang pertama diikuti titik setelah huruf, spasi.
c.       Tanda “&”, spasi.
d.      Nama pengarang kedua diikuti koma dan spasi.
e.       Tahun penerbitan terakhir diikuti titik, spasi.
f.       Judul buku dicetak miring dan setiap huruf pertama kata-katayang penting ditulis dengan huruf besar, kemudian diikuti titik, spasi.
g.      Kota tempat publikasi diikuti titik dua, spasi.
h.      Nama penerbit berupa nama saja, sedang sebutan lain seperti PT, Ltd, Inc, dan Company tidak dicantumkan, kemudian diikuti titik.
Contoh:
Hasjim, Nafron & Amran Tasai. 1992. Komposisi dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Apabila materi yang diambil dari buku yang ditulis oleh lebih dari dua penulis, maka caranya seperti berikut:
a.       Nama keluarga pengarang pertama diikuti koma dan spasi.
b.      Nama depan (dan tengah) pengarang pertama diikuti tanda koma.
c.       Bubuhkan dkk (dan kawan-kawan) sebagai ganti nama pengarang yang tidak dituliskan diikuti titik.
d.      Tahun penerbitan terakhir diikuti titik, spasi.
e.       Judul buku dicetak miring dan setiap huruf pertama kata-kata yang penting ditulis dengan huruf besar, kemudian diikuti titik, spasi.
f.       Kota tempat publikasi diikuti titik dua, spasi.
g.      Nama penerbit hanya berupa nama saja, sedangkan sebutan lain, seperti PT., Inc., Ltd., dan company tidak dicantumkan, kemudian diikuti titik.
Contoh:
Alwi, Hasan, dkk. 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Apabila materi yang diambil dari buku yang bukan edisi pertama maka cara penulisannya seperti berikut:
a.       Nama keluarga pengarang diikuti koma dan spasi.
b.      Inisial nama depan (dan tengah) pengarang diikuti tanda titik setelah huruf, spasi.
c.       Tahun penerbitan terakhir diikuti titik, spasi.
d.      Judul buku dicetak miring dan setiap huruf pertama kata-kata yang penting ditulis dengan huruf besar, kemudian diikuti titik, spasi.
e.       Tanda kurung buka, nomor edisi diikuti “ed”, lalu titik, kurung, titik, spasi.
f.       Kota tempat publikasi diikuti titik dua, spasi.
g.      Nama penerbit hanya berupa nama saja, sedangkan sebutan lain, seperti PT., Inc., Ltd., dan company tidak dicantumkan, kemudian diikuti titik.
Contoh:
Zulfahnur. 1997. Sejarah Sastra Indonesia. (5ed.). Jakarta: Departemen Pendidikan dan kebudayaan.

Apabila materi yang diambil dari esai dalam sebuah buku yang diedit maka cara penulisan penulisannya seperti berikut:
a.        Nama keluarga pengarang pertama diikuti koma dan spasi.
b.      Inisial nama depan (dan tengah) pengarang esai diikuti titik setelah huruf setiap, spasi.
c.       Tahun penerbitan terakhir diikuti titik, spasi.
d.      Judul esai dan setiap huruf pertama kata-kata yang penting ditulis dengan huruf besar, kemudian diikuti titik, spasi.
e.       Tambahkan kata “Dalam”.
f.       Inisial nama depan editor buku diikuti titik setelah setiap huruf, spasi.
g.      Nama keluarga editor buku.
h.      Kurung buka, kata “Ed”, titik, kurung tutup, diikuti koma dan spasi.
i.        Judul buku dicetak miring dan setiap huruf pertama kata-kata yang penting ditulis dengan huruf besar, diikuti spasi.
j.        Dalam kurung, dituliskan halaman esai pada buku yang bersangkutan: “hlm” diikuti titik, nomor halaman awal esai, tanda garis pisah, halaman akhir esai. Setelah kurung tutup, diikuti titik dan spasi.
k.      Kota tempat publikasi diikuti titik dua, spasi.
l.        Nama penerbit hanya berupa nama, sedangkan sebutan lain, seperti PT., Inc., Ltd., dan Company tidak perlu dicantumkan, kemudian diikuti titik.
Contoh:
Byrne, U. 1989. Information for Strategic Planninng. Dalam C. Oppenheim (Ed.), Perspectives in Information Management (hlm. 339-351). London: Butterworth.

2.      Surat Kabar
Apabila materi yang diambil dari surat kabar, maka caranya seperti berikut:
a.       Nama keluarga pengarang diikuti koma dan spasi.
b.      Inisial nama depan (dan tengah) pengarang diikuti tanda titik setelah setiap huruf dengan spasi.
c.       Kurung buka, tahun penerbitan, koma, tanggal, dan bulan penerbitan, kurung tutup, titik.
d.      Judul artikel, titik, spasi.
e.       Nama surat kabar dicetak miring, koma, spasi.
f.       “hlm” titik, spasi, nomor halaman surat kabar yang memuat artikel.
Contoh:
Wattimena, S. (2003, 8 September). Peranan Tari dalam Pembentukan Budaya Populer. Kompas, hlm. 24.

3.      Internet
Apabila materi yang diambil dari surat internet, maka caranya seperti berikut:
a.       Nama keluarga penulis diikuti koma dan spasi.
b.      Inisial nama depan (dan tengah) pengarang diikuti tanda titik setelah setiap huruf dengan spasi.
c.       Tahun penulisan di dalam kurung, diikuti titik dan spasi.
d.      Judul dicetak miring, diikuti titik dan spasi.
e.       “Diakses pada” tanggal akses, bulan akses, koma, spasi, tahun akses “dari World Wide Web”, tanda titik dua, spasi.
f.       Alamat lengkap yang dituju.
Contoh:
Noor, I. M. (2002).Peningkatan Peranan Guru dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Diakses pada 22 September, 2003 dari World Wide Web: http:tesisamon.tripot.com/bpk/kompetensi.htm.

4.      Majalah Ilmiah
Apabila materi yang diambil dari surat Majalah Ilmiah, maka caranya seperti berikut:
a.       Nama keluarga pengarang diikuti koma dan spasi.
b.      Inisial nama depan (dan tengah) pengarang diikuti tanda titik setelah setiap huruf dengan spasi.
c.       Tahun penerbitan, diikuti titik, spasi.
d.      Judul artikel dan setiap huruf pertama kata-kata yang penting ditulis dengan huruf besar, kemudian diikuti titik, spasi.
e.       Nama jurnal dicetak miring dengan huruf besar pada setiap awal kata, diikuti nomor jurnal dalam kurung, koma, spasi.
f.       Volume jurnal dicetak miring, diikuti nomor jurnal dalam kurung, koma, spasi.
g.      Nomor halaman awal artikel, tanda garis pisah, nomor halaman akhir artikel.
Contoh:
Martana, S. P. (2002). The Impact of Tourism on Ubud Painting Art. ASEAN Journal on Hospitality and Tourism, 1(2), 117-132.


C.     Contoh Penulisan Daftar Pustaka

Alwi, Hasan, dkk. 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Byrne, U. 1989. Information for Strategic Planninng. Dalam C. Oppenheim (Ed.), Perspectives in Information Management (hlm. 339-351). London: Butterworth.

Hasjim, Nafron & Amran Tasai. 1992. Komposisi dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Keraf, Gorys. 1994. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Jakarta: Nusa Indah.

Martana, S. P. (2002). The Impact of Tourism on Ubud Painting Art. ASEAN Journal on Hospitality and Tourism, 1(2), 117-132.

Noor, I. M. (2002). Peningkatan Peranan Guru dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Diakses pada 22 September, 2003 dari World Wide Web: http:tesisamon.tripot.com/bpk/kompetensi.htm.

Wattimena, S. (2003, 8 September). Peranan Tari dalam Pembentukan Budaya Populer. Kompas, hlm. 24.

Zulfahnur. 1997. Sejarah Sastra Indonesia. (5ed.). Jakarta: Departemen Pendidikan dan kebudayaan.









Daftar Pustaka


Amirachman, Giraw. 2010. Daftar Pustaka Bibliografi. Diakses pada 20 April, 2012 dari World Wide Web: http://giraw-amirachman.blogspot.com/2010/01/daftar-pustaka-bibliografi_14.html.

Hasjim, Nafron & Tasai, Amran. 1992. Komposisi dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Keraf, Gorys. 1994. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Jakarta: Nusa Indah.

Leo, Sutanto. 2010. Kiat Jitu Menulis & Menerbitkan Buku. Jakarta: Erlangga.

Sarwono, Jonathan. 2010. Pintar Menulis Karangan Ilmiah. Yogyakarta: Andi.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar